Materi

[Materi][twocolumns]

Dewi Merah - Flash Fiction Roro Halif Nureviana

Roro Halif Nureviana

Dewi Merah

Oleh: Roro Halif Nureviana*


Alkisah, hiduplah seorang Dewi Merah yang begitu penuh kasih. Dia adalah anak pertama dari Dewa Agung Penguasa Alam yang memiliki 7 orang anak.

Sang Dewi begitu mengasihi bumi, hingga Ia merajut warna merah yang diambil dari kaki kanannya dan membentuknya menjadi bunga mawar. Sungguh indahnya membuat setiap decak kagum dari alam memujanya.

Ketika langit mendengarnya, Ia merasa iri.

“Wahai Dewi, mengapa engkau begitu pilih kasih? Berikan warnamu juga padaku sehingga aku semakin indah seperti mawar itu.”

Dewi pun merajut merah pada langit dari merah kaki kirinya. Maka kita bisa melihat semburat itu kala senja menjelang.

Matahari tidak mau kalah. Ia pun memohon kepada Dewi keindahan warnanya.

“Kau terlalu jauh. Walaupun kuberikan, tidak akan ada yang bisa melihat warnamu bila tidak melihatnya dari dekat.”

“Tak apalah Dewi, selama aku bisa semakin indah,” kata Matahari.

Dewi kembali merajut merah dari tangan kanannya.Maka kita bisa melihat Matahari bergejolak merah saat terlihat lebih dekat.

“Lihat Bulan, aku sekarang semakin indah! Dewi memberikan warnanya padaku!” ujar Matahari kepada Bulan.

Bulan tentu saja segera menemui Dewi Merah dan meminta agar tampak segagah Matahari.

“Tapi aku semakin lemah, Bulan. Energiku semakin habis,” sahut Dewi.

“Ah, engkau memang pilih kasih, Dewi. Aku memang tidak sebesar Matahari. Sudahlah, tidak perlu kau huraukan aku.” Bulan berkata dengan menenggelamkan dirinya ke dalam langit.

Dewi yang mendengarnya merasa sedih. Dia pun dengan rela mengorbankan tangan kirinya untuk memberi Bulan warna merah. Karena energinya yang mulai habis, merah itu hanya terlihat setahun sekali saat Bulan sedang dekat dengan Bumi.

Kini tersisa badan sang Dewi. Dewi merintih terseok-seok kembali ke peraduannya. Namun terdengar teriakan dari luar.

“Dewi! Apakah kau melupakan kami? Kau indahkan Bumi, Langit, Matahari, dan Bulan. Tapi mengapa engkau tidak memberikannya pada kami juga?”

Dewi mendesah perlahan ketika melihat Manusia menatapnya dengan penuh harap.

“Anakku, kau diciptakan dengan semua keindahan. Mengapa kau masih saja merasa kurang? Aku pun semakin lemah. Tidakkah kau lihat bagaimana keadaanku sekarang?”

“Tentu, tentu. Tapi keindahan kami tidaklah lengkap warnamu, Dewi yang baik hati”

Dewi yang penyayang itu pun mengangguk lesu dan mengorbankan sisa hidupnya untuk memberikan merahnya pada Manusia, sebagai darah.

Mawar yang sedih melihat pengorbanan Dewi, melaporkan hal tersebut kepada Ayahandanya. Sang ayah tentu saja sedih tak terkira mendengar putrinya telah tiada. Maka Dewa Agung pun membuat Pelangi, dan meletakkan warna merah di atas warna lainnya. Pelangi akan muncul setelah hujan jatuh ke Bumi, Matahari bersinar setelahnya, saat Bulan menenggelamkan sinarnya, dan Manusia bedecak kagum melihatnya.

Mawar pun menobatkan dirinya sebagai perlambang kasih sayang, untuk menghormati Dewinya, Sang Dewi Merah.


Roro Halif Nureviana, lahir di Bondowoso Februari 1991. Kecintaannya pada Doraemon membuatnya dipanggil Mowmon sejak SMA. Akun instagram: @mowmon

2 comments:

  1. Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.COM
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 8 games
    pin BB : D_8_E_B_A_A_7_C

    ReplyDelete
  2. Dewalotto 1 user id bisa main semua game :
    1,Togel
    2.Taruhan Bola
    3.Domino
    4.Ceme
    4.Tembak ikan
    5.Number game
    6.Sabung ayam
    7.Slot
    8.dan bayak lagi permainan lainnya, daftarkan sekarang juga di dewalotto.cc

    ReplyDelete

Kegiatan

[Kegiatan][bleft]

Karya Kami

[Karya Kami][bleft]

Galeri

[Galeri][twocolumns]