Materi

[Materi][twocolumns]

Penulis Harus Belajar Etika! - Kelas Menulis [8/9/18]


Pada sabtu, 8 september lalu dalam Forum Diskusi Daring di grup whatsapp Komunitas  Fiksi Kudus dibuka sebuah topik menarik untuk didiskusikan, yakni tentang pentingnya penulis belajar etika. Sama dengan pekerjaan yang lainnya, penulis tidak sendirian. Penulis saat menulis memang bisa sendirian, tapi pada tahap selanjutnya penulis butuh orang lain. Setelah menulis, tentu tulisannya akan dibaca orang, tulisannya akan dipublikasi. Penulis nantinya akan berinteraksi dengan pembaca dan pihak publikasi; penerbit atau media. Maka dari itu, penulis tetap butuh orang lain.

Sebelumnya akan kamu utarakan terlebih dahulu apa itu etika. Menurut KBBI etika adalah  ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Sebenarnya perihal penulis dan etika bukan hal baru untuk diangkat. Bahkan bisa ditegaskan jika tidak hanya penulis saja yang harus belajar etika, tapi semua orang dalam bidang apa pun. Namun meski begitu masih ada saja penulis yang dianggap kurang sopan/bijak/pintar dalam menyikapi suatu persoalan sehingga berbuntut membuatnya malu bahkan kehilangan kontrak kerjasamanya.

Kemarin salah satu editor di salah satu penerbit menulis status di dinding facebook yang membahas tentang seorang penulis yang koar-kora tentang kinerja penerbit tersebut karena ada sedikit kesalahan yang dilakukan salah satu redaksi penerbit tersebut. Tanpa mensensor nama atau hal yang seharusnya rahasia, penulis tersebut mengunggahnya di facebook yang cukup menarik beberapa warganet memberikan komentar. Apa yang dilakukan penulis tersebut jelas membuat editor penerbit tersebut geram dan risih bahkan memberikan pandangan negatif ke penulis tersebut. Seharusnya penulis tersebut lebih berhati-hati dalam menyikapi hal, bahkan sangat dianjurnkan untuk konfirmasi lagi dan bertabayun terlebih dahulu dan jangan sampai mengunggah dapur sebuah penerbit karena itu adalah hal rahasia yang tak layak diuanggah di publik.

Pernah juga ada penulis yang juga merasa paling benar dan koar-koar tentang kesalahan sebuah penerbit tanpa melakukan konfirmasi lagi. Dia bertingkah paling benar. Jelas ini bikin warganet geger, bahkan CEO penerbit tersebut harus turun tangan untuk mendinginkan suasana. Alhasil semua beres. Penulis minta maaf, pun penerbit tersebut. Tapi dengan kejadian seperti ini reaksi warganet yang mungkin adalah pembaca setianya memberikan tanggapan beragam.

Lalu CEO salah satu penerbit besar pun pernah bercerita tak akan menerbitkan tulisan seseorang yang sudah dimasukkan dalam daftar hitam hanya karena tidak sopan dan tidak punya etika. Sungguh jika sudah seperti ini yang rugi bukan penerbitnya, tapi penulis itu sendiri bukan?

Beberapa teman dalam ruang diskusi pun mengamini hal-hal di atas seperti yang menyebutkan bahwa etika itu memang sudah menjadi bagian sebuah sifat baik yang harus dimiliki setiap manusia. Apalagi jika ia berprofesi sebagai penulis, karena akan berpengaruh pada karya dan terhadap pembacanya. Beberapa peserta dalam ruang diskusi pun kompak mengamini pernyataan bahwa penulis harus belajar etika, karena itu penting.

1 comment:

  1. Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.COM
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 8 games
    pin BB : D_8_E_B_A_A_7_C

    ReplyDelete

Kegiatan

[Kegiatan][bleft]

Karya Kami

[Karya Kami][bleft]

Galeri

[Galeri][twocolumns]