Pentingnya Paragraf Pertama atau Pembuka untuk Memulai Cerita
Paragraf pembuka sangat penting karena itu yang akan menentukan pembaca tertarik dan antusias dengan ceritamu atau tidak. Jika pembaca sudah dibuat bosan dan tidak ada kesan apa-apa di awal cerita, bisa dipastikan akan malas membaca cerita selanjutnya, meski cerita selanjutnya lebih menarik. Karena begitu penting, penulisan paragraf pertama atau pembuka harus tepat dan bikin penasaran atau bikin pembaca tertohok.
Ada beberapa tips menulis paragraf pembuka:
💡Langsung mulai dengan konflik
Langsung ciptakan konflik sejak awal agar pembaca penasaran dengan cerita selanjutnya.
➡Contoh:
Warga dukuh Rawa gempar siang itu. Tepatnya saat azan dzuhur selesai di kumandangkan. Tidak ada yang pergi ke masjid untuk shalat berjamaah, melainkan berbondong-bondong menuju sumber keributan. (Banaspati, Pikiran Rakyat, 8 November 2015)
💡Jangan bertele-tele dengan mendeskripsikan matahari, langit, bulan, angin dan teman-temannya.
Bukannya tidak boleh, tapi jika cara mendekripsikanmu masih membosankan, jelas bikin males bacanya. Coba ceritakan dengan lebih segar.
➡Contoh:
Senja ketika Margio membunuh Anwar Sadat, Kyai Jahro tengah masyuk dengan ikan-ikan di kolamnya, ditemani aroma asin yang terbang di antara batang kelapa, dan bunyi falseto laut, dan badai jinak merangkak di antaa ganggang, dadap, dan semak lantana. (Lelaki Harimau, Eka Kurniawan, 2015)
💡Bisa buka dengan quote terkenal, atau quote bikinan sendiri.
Bikin quote atau cari quote yang nampol dan sesuai dengan isi cerita, dijamin pembaca akan antusias.
➡Contoh:
Mimpi adalah ilustrasi dari buku yang digoreskan oleh jiwa Anda mengnai diri Anda. –Marsha Norma
(Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku..., Dian Nafi)
💡Bisa buka dengan dialog yang menohok.
Bisa juga langsung pakai dialog yang menohok dan bikin penasaran.
➡Contoh:
“Aku ora seneng dolanan Klithik, Pak!”
“Kowe iku anakku siji-sijine, kudu nerusaken keseniane leluhur!”
Bocah lelaki yang menginjak sekolah menengah pertama itu langsung masuk kamar, membanting pintu jati dan menenggelamkan wajahnya pada bantal, padahal hari masih sore. Sedangkan lelaki paruh baya yang memarahinya tadi kembali ke beranda joglo bermain Klithik. (Penerus Klithik, dalam Kumcer Senja yang Mendadak Bisu)
💡Bisa juga dengan mendiskripsikan tokoh yang unik
Deskripsikan tokoh unikmu agar pembaca jatuh cinta dengan tokoh yang kamu ciptakan.
➡Contoh:
Lolita, cahaya hidupku, api gairahku. (Lolita, Vladimir Nabokov, 1995)
DISKUSI
⤵Pertanyaan:
Boleh nggak sih paragraf pertama diawali dengan lirik lagu?
↪Jawaban:
Potongan lirik lagu? boleh, kok. Asal nyambung dan bikin greget.
⤵Pertanyaan:
Di beberapa novel terkenal kadang paragraf pertama bertele-tele. Tapi kok bisa terkenal, ya. Bahkan ada yang sampai best seller.
↪Jawaban:
Bertele-telenya ngebosenin nggak? Setahuku yang penting nggak ngebosenin dan basa-basi saja itu tetap baik, kok.
Sebenarnya paragraf pertama juga akan jadi penilaian editor dan redaktur. Karena banyaknya naskah yang masuk, terkadang mereka hanya membaca sinopsis, paragraf awal dan penutup
kalau tidak ada yang menarik, langsung eleminasi, deh.
⤵Pertanyaan
Minta saran, dong.
Biar semangat nulis tuh gimana, ya?
Biar rajin update dan idenya nggak stuck gitu saja?
↪Jawaban
Apa ya. Saya pun masih sering males, sih. Kalau saya, sih perbaiki tujuan menulis, nah tatap tujuan itu dan coba berusaha untuk meraihnya. Bangkitkan mood dengan melakukan hal kesukaan atau refresh dulu.
Tanggapan lain
Baca buku mbak. Dan jangan dipilih2 bukunya. Jika hanya suka sastra, bukan berarti buku lain yang selain sastra tak patut dibaca.
Tanggapan lain
Lhaaa.... sepakat Mas Rey. Jika sudah ada tujuanya, baru cari buku-buku yang sekiranya berkaitan dengan isi novel.
Misal settingnya tentang membangun budaya luhur di Kudus. Kita baca buku yang kaitanya tentang kajian kebudayaan; sosiologi, antropologi, tradisi dll. Lha setelah itu, karang deh dalam bentuk cerita...
↪Nah, semakin banyak referensi makin enak nulisnya. Referensi bisa di buku fiksi yang "senada" atau buku non fiksi, artikel.
⤵Pertanyaan:
Jenis-jenis paragraf ada berapa mas?
↪Jawaban:
Maksudnya? Kalau tipe paragraf pembuka sih banyak. Intinya nggak ngebosenin dan bikin greget
⤵Pertanyaan:
Hambatan saya alami: saya sudah menemukan ide, tapi saya menuliskannya supaya menjadi kalimat yang panjang itu sulit kak😌 Jadi hanya sinopsisnya, penjabarannya bingung
↪Jawaban:
tulis saja sekenanya. Entah itu ending dulu, konflik dulu, atau pembuka dulu. Baru deh diselesaikan. Setelah selesai baru diedit.
Tanggapan lain
Iya, saya juga begini. 😅 udah dapet ide tapi bingung menuangkan dalam tulisannya. 😅😅
↪Mengolah ide. Sebenarnya sudah di pertemuan sebelum sebelumnya.
Jadi dari ide, bikin premis, bikin sinopsis, bikin outline, tulis.
⤵Pertanyaan:
Caranya supaya bikin greget gimana, Mas?
↪Jawaban:
Di atas sudah ada beberapa tips, kan?
Bisa pake quote, langsung konflik, dialog, dll
⤵Pertanyaan:
Mau tanya kak, bisa dikatakan paragraf pertama (sedikit banyak) menentukan apakah cerita layak diikuti/ tidak. Masalahnya, seringkali karna terpacu membuat paragraf pertama yang menarik (dan itu nggak mudah) jadi masalah cuma terpaku di paragraf awal itu. Bahkan berjam-jam. 😆
↪Jawaban:
Kalau saya sih mending selesaikan dulu. jangan terlalu dipikirkan di awal. Pikirkan saat editing saja
⤵Pertanyaan:
Bikin premis gimana maksudnya? 😅😅😅 maafnya masih pemula sekali ini
↪Jawaban:
Misal gini
Ide : Tukang becak yang kecelakaan
Premis : Gara-gara Tara yang naik motor sambil BBM-an tak sengaja menabrak becak.
Sinopsis : Orangtua Tara marah karena Tara jatuh gata gara tukang becak. Padahal orangtuanya tidak tahu kejadian sebenarnya. Tukang becak sudah berusaha menjelaskan tapi tetap dimintai pertanggunh jawaban. dst. (lebih lengkap dari awal kejadian sampai akhir) dan dari sini sudah ada modal buat nulis dan dikembangkan jadi cerita.
TUGAS PRAKTEK
💡Misal :
Anette cemberut. Anton telat menjemput lagi. Ini sudah ke sekian kalinya. Dan bisa dipastikan pasti gara-gara Mobile Legend. Anette merasa tak lebih penting dari game kesukaan Anton tersebut.
⬇⬇⬇
💡Kenapa ya? Roni itu udah berulang kali malu-maluin aku. Pergi ke mall, pakai sandal jepit. Muak ya aku pacaran sama Roni. Tapi, kalau dipikir-pikir, Roni emang cowok nyebelin. Tapi, kok aku mau ya? Pacaran sama dia. (Walau dia emang ganteng dan tajir.) Dasar! Jangan-jangan ini akal-akalan dia. Apa aku dipelet ya? Apa seorang cowok kampungan paham apa itu pelet? Besok aku harus cek ke dukun. Awas kamu Roni, kalau kamu terbukti pake pelet ke aku.
💡Di hari itu diana merasa kesal sekali karena kekasih nya sudah sering melakukan kesalahan yang sama. Padahal diana sudah mencoba memberi kesempatan di setiap kekasih nya melakukan 1 kesalahan dimana kesempatan itu semestinya di gunakan untuk memperbaiki kesalahan kekasihnya tetapi kenyataan nya malah sebaliknya, dan kali ini diana benar benar merasa sangat kesal..
💡"Apa?," Karin melirik sambil melirik Paijo di belakangnya.
"Maaf, ya," Paijo _mendapokkan_tangan dengan ekspresi memelas.
"Sudah berapa banyak mangkok pecah karena ulahmu, Jo?"
💡Di saat ini cerita di mulai dari Mieka, cemberut saat aku tak mengajaknya pergi nonton di bioskop padahal aku sudah meminta maaf, tapi Mieka tak menoleh, membujuknya pun tak ada guna. Dan bisa kupastikan dia takan memaafkaanku.
💡Entah bagaimana aku menjelaskan bahwa engkau salah paham, Adinda. Yang kulakukan malam itu sembari menunggumu hanyalah berbicara seorang diri sebab betapa gugupnya aku di janji pertama kita. Dengan kasar, engkau melempar bekas tisu dari kepalan tanganmu tanpa ingin mendengar apa-apa dariku. Engkau buru-buru pergi, punggungmu menjauh.
💡Aku berdecak untuk kesekian kalinya saat melihatnya berjalan santai ke arahku. Aku langsung pasang muka bete saat dia melihatku. Apa dia pikir menunggunya mengganti kemeja selama setengah jam itu menyenangkan? Melihat mukaku yang kutekuk sedemikian rupa, dia langsung meminta maaf.
💡Lihat, mereka seperti boneka, yang diperankan tuannya. Aku ingin tertawa, apakah dunia ini benar-benar panggung sandiwara? Yang satu diam seribu bahasa, satunya memohon ampunan jera. Drama.
Aku hanya melihat mereka tergugu, sebelum angin menerbangkanku.
💡Katy sudah tak mau lagi bersama Anton. Katy sudah muak dengan cara Anton, seringkali Anton melakukan hal konyol di depan umum untuk mendapatkan hati Katy. Katy bukanlah perempuan yang suka dirayu, bukan wanita yang mudah luluh hatinya. Karena sifat Anton yang sering konyol, Katy pun berusaha untuk terus menjauhi Anton
💡Di hari itu Diana merasa kesal sekali karena kekasihnya sudah sering melakukan kesalahan yang sama. Padahal Diana sudah mencoba memberi kesempatan di setiap kekasihnya melakukan 1 kesalahan dimana kesempatan itu semestinya di gunakan untuk memperbaiki kesalahan kekasihnya tetapi kenyataannya malah sebaliknya. Kali ini Diana benar-benar merasa sangat kesal..
💡Cuaca pagi yang cerah, namun tidak raut wajah Siti. Pacarnya, Joko, membuatnya kesal dengan caranya sendiri, mengulur dan meminta sedikit kelonggaran waktu. Dilematis. Joko belum siap menikah, sedangkan Siti, tak bisa menunggu lebih lama lagi, seiring waktu, perutnya akan semakin membesar.
💡Sebelum ia memikirkan kata apa yang layak dan ingin kudengarkan selain kata maaf. Terlebih dulu aku bertanya bagaimana misal hari ini adalah hari terakhir aku menginginkannya, melihat wajahnya, menutup waktu dengan api yang menyala-nyala. Setelah beberapa tahun pertemuan aku anggap sia-sia.
Barangkali, untuk lebih meyakinkan diriku tidak lagi mempunyai alasan bersamanya. Aku akan berdiri memunggunginya-- tatkala bibir tipisnya mulai terlihat, melipat tangan dan menampilkan ekspresi paling dibencinya. Mungkin saja ia seketika marah dan aku akan lebih marah sampai kutemukan detik harus kukatakan 'kita udahan'.
💡Sesekali wajah cemberut itu nampak teriring kesal juga sesal kenapa sosok lelaki yang sudah 6 tahun pacaran dengannya tak pernah bisa mengerti.Tapi rasa cinta yang lebih kuat dari benci mengalahkan ego yang bahkan tak mungkin bagi perempuan lain memaafkan.Perselingkuhan yang memuakkan.Sekali dua kali memang pernah termaafkan dan ini berkali-kali,dan fatalnya dengan sahabat dekat yang sudah seperti saudara.Gimana cara memaafkan?
💡Rindu tidak mengerti, kenapa Rasya selalu membuatnya marah. Dan kali ini tidak termaafkan. Bisa bisanya Rasya berbohong untuk kesekian kalinya. Selalu, setelah kebohongannya terkuak, rutinatasnya terjadwal minta maaf dengan wajah memelas. Tanpa kata, seolah dia ingin Rindu memahami raut mukanya...
Saran
Perhatikan Ejaan Bahasa Indonesia
Nama orang pakai huruf kapital. -nya itu digandeng. Titik satu aja. Udah pada bagus bagus kok.
TIPS lagi
Usahakan jangan kebanyakan penggunaan nama. Imbangi dengan kata ganti dia/ia dll. Sesuaikan aja porsinya. Latihan yang banyak biar makin luwes kalimat-kalimatnya.
--Reyhan M Abdurrohman
Labels:
Materi
No comments: