Materi

[Materi][twocolumns]

Komunitas Fiksi Kudus Nongki di Yasika FM

yasika fm kudus
Sedang Siaran

Banyak yang mengira Komunitas Fiksi Kudus adalah komunitas pecinta sepeda fiksi. Begitu juga Kak Elya selaku penyiar Radio Yasika FM Kudus. Sabtu sore (14/01/2017) di tengah gerimis kemarin, Yasika FM kedatangan tamu dari Komunitas Fiksi Kudus. Memang sebelumnya sudah dijadwalkan kalau sabtu sore itu Kofiku akan mampir menjadi narasumber di acara Nongki (Nongkrong Kita Bareng Komunitas). Namun Kak Elya mengaku sempat was-was tidak ada yang hadir karena hujan lebat.

Ini adalah Nongki kedua komunitas literasi yang berdiri tanggal 14 Juli 2015 lalu. Nongki pertamanya sudah sangat lama yakni selang beberapa bulan setelah komunitas ini berdiri.  Ada empat anggota dari Kofiku yang hadir memeriahkan acara. Rencanaya ada banyak anggota yang hadir, tapi karena ada halangan, tersisalah Kak Reyhan, Kak Anam, Kak Eli dan anggota baru yang sedang semangat-semangatnya Dek Bayu.

Di sesi pertama, Kak Elya bertanya seputaran komunitas, kapan berdirinya hingga bagaimana prosedur untuk bisa gabung bersama Kofiku. Kak Reyhan dan Kak Anam menjawab secara bergantian. Kak Reyhan menjelaskan tentang Komunitas Fiksi Kudus, tentang kenapa memilih fiksi dan kenapa komunitas ini berdiri. 

“Komunitas Fiksi Kudus berdiri sebagai wadah kami untuk saling sharing tentang hal-hal literasi khususnya di dunia fiksi. Kita juga membuat proyek menulis bareng,” jelas Kak Reyhan.

Kak Anam pun menambahkan, “Tidak ada prosedur yang terlalu ribet jika ingin bergabung menjadi anggota kofiku, yang terpenting datang saat kopdar, ikut diskusi di WA. Yang terpenting aktif. Kita ini santai dan fleksibel.”

yasika fm kudus - kofiku
Iklan bentar, cekrek dulu


Kak Reyhan juga mengaku, bahwa belum ada pendataan terhadap jumlah anggota yang belum banyak ini, dan akan menindaklanjutinya nanti. Selain itu Bayu sebagai anggota termuda juga dimintai kesan dan pesan bergabung dengan Kofiku. 

“Menulis fiksi ini adalah pelarian dari rumitnya fisika,” akunya polos. 

Kak Eli juga sempat bercerita tentang karya-karyanya yang sudah dipublikasikan dalam antologi, media lokal dan nasional hingga media Bahasa Jawa. Penulis yang mengawali karirnya sejak duduk di bangku MTs ini sudah menulis berbagai jenis tulisan dan genre. 

Komunitas Fiksi Kudus juga diberi kesempatan untuk membahas Kumpulan Cerpen perdananya “Sekawanan Gagak di Jurang Babi Yar” yang berisi 12 cerpen pilihan karya anggota Kofiku. Selain menceritakan ada apa saja di kumpulan cerpen tersebut Kak Reyhan dan Kak Anam bercerita tentang proses penulisan hingga penerbitan yang cukup singkat itu.

Acara sharing yang berjalan kurang lebih satu jam itu berjalan lancar diselingi lagu-lagu pop Indonesia dan iklan. Sebelum ditutup Kak Elya menyodorkan pertanyaan ke setiap anggota yang datang tentang kesan dan pesan komunitas kepada masyarakat. 

“Untuk masyarakat, dihimbau untuk suka membaca buku apa saja karena buku adalah jendela dunia. Jika bisa, pun alangkah baiknya juga menulis,” kata Kak Reyhan.

Kak Anam menambahkan tentang hal paling berkesan di komunitas ini, “Yaitu saat kami mengajari anak-anak usia SD dan TK untuk baca puisi di Omah Aksi.” –RMA

komunitas menulis di kudus
Bayu, El Eyra, Anam, Reyhan

No comments:

Kegiatan

[Kegiatan][bleft]

Karya Kami

[Karya Kami][bleft]

Galeri

[Galeri][twocolumns]